Sabtu, 20 Oktober 2012

Manfaat dan Tujuan Manajemen


Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

Manfaat Manajemen Adapun manfaat kita mempelajari dan memahami manajemen dapat diketahui dari uraian di bawah ini:  
  • Membantu kita membuat strategi yang lebih baik dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada pilihan strategis.
  • Merupakan sebuah proses bukan keputusan atau dokumen. Tujuan utama dari proses adalah mencapai pengertian dan komitmen dari apa yang kita rencanakan.
  • Proses yang kita laksanakan menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan adalah tindakan memperkuat pengertian diri sendiri mengenai efektivitas dengan mendorong dan menghargai usaha kita untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan latihan inisiatif serta imajinasi.
  • Meningkatkan kesadaran kita akan ancaman eksternal sehingga kita akan terbiasa mempersiapkan rencana lain atas kejadian yang tidak diinginkan dari factor luar.
  • Kita dapat mengetahui dengan  lebih baik mengenai strategi pesaing sehingga kita akan lebih mudah menghadapinya.
  •  Berkurangnya penolakan kita terhadap perubahan karena kita telah mempersiapkan rencana atas perubahan tersebut.
  • Memungkinkan kita untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang yang terbaik atas permasalahan dan pilihan keputusan.
  • Kita dapat merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dalam kehidupan sehari-hari dengan lebih baik yang dapat mengatur rencana kegiatan kita.
  •  Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit  bagi kita untuk mengoreksi keputusan yang salah atau tidak terencana.
  • Menciptakan kerangka kerja  komunikasi internal dengan orang lain.
  •  Membantu mengintegrasikan perilaku individu kita kedalam kelompok atau golongan.
  • Mendorong pemikiran ke masa depan, sebab dengan mempelajari manajemen kita telah belajar menganalisa rencana.
  • Menjadikan kita kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan peluang.
  • Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan dalam diri kita
  • Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen kegiatan kita.

Tujuan  mempelajari Manajemen     
  •  Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang kita pilih secara efektif dan efisien
  • Mengevaluasi kinerja, meninjau, dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
  • Senantiasa memperbaharui strategi yang kita rumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal.
  • Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman peluang yang ada
  • Senantiasa melakukan inovasi atas kegiatan sehingga kita hidup kita lebih teratur.

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang kita dapat ambil dari memepelajari manajemen adalah sebagai berikut:
  • Menyadarkan pada kita bahwa manusia mempunyai kemampuan yang sangat terbatas sehingga kita perlu membuat rencana untuk mengatasi ketidakmapuan itu dengan menggunakan sumber daya yang ada disekeliling kita.
  • Dari rencana-rencana yang kita buat maka kita dituntut untuk disiplin, dan ulet menjalankannya  serta  berinovasi membuat rencana-rencana cadangan yang membuat daya analisis dan imajinasi kita bertambah tajam.
  • Rencana yang kita buat tentu tidak bisa kita jalankan dengan sendiri tetapi perlu dukungan dari pihak eksternal sehingga menuntut kita untuk menguasai ketrampilan berkomunikasi  dengan orang lain
  • Mempersiapkan diri kita atas perubahan-perubahan yang mungkin akan kita hadapi, kita telah mampu memprediksi dan memperkirakan sebelumnya atas rencana yang kita buat sabelumnya, sebab dalam rencana yang kita buat kita telah menyiapkan rencana cadangan atas setiap perubahan dan kendala.
  • Dengan manajemen membuat hidup kita lebih teratur dalam menjalankan kehidupan sehari-hari baik itu manajemen waktu, manajemen keuangan dan manajemen-manajemen lainnya.

Investasi, Waktu dan Pasar Modal


Penyesuaian karena Risiko
Untuk memperhitungkan ketidakpastian ketika menghitung NPV proyek yang  biasanya dilakukan perusahaan adalah menaikkan tingkat diskonto dengan menambah premi risiko ( risk premium) ke tingkat yang bebas risiko tersebut. Gagasannya ialah bahwa pemilik perusahaan tersebut suka menghindari risiko yang mengakibatkan arus kas masa depan yang berisiko kurang bernilai daripada arus kas yang sudah pasti. Peningkatan tingkat diskonto tersebut memperhitungkan hal ini dengan mengurangi nilai sekarang arus kas masa depan terebut.

Risiko yang Dapat Didiversifikasi versus Tidak Dapat Diversifkasi
            Risiko yang dapat didiveersifikasi adalah risiko yang dapat dihilangkan dengan berinvestai ke dalam banyak proyek atau dengan memegang saham banyak perusahaan. Sedangkan risiko yang tidak dapat didiversifikasi adalah risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan berinvestasi ke dalam banyak proyek atau memegang saham banyak perusahaan.

Model Penetapan Aset Modal
            Modal penetapan aset modal (capital asset pricing model-CAPM) adalah model dimana premi risiko atas investasi modal tertentu bergantung pada korelasi pengembalian investasi tersebut dengan pengembalian atas seluruh pasar saham tersebut. 

Keputusan Investasi Oleh Konsumen 
          Perusahaan-perusahaan akan menilai arus kas pada masa mendatang dan dengan memutuskan apakah akan berinvestasi dalam modal yang berusia panjang. Konsumen menghadapi keputusan yang serupa ketika membeli barang tahan lama (durable goods), seperti mobil atau peralatan besar. Berbeda dari keputusan untuk membeli makanan, hiburan, atau pakaian, keputusan untuk membeli barang tahan lama melibatkan perbandingan antara arus manfaat pada masa mendatang dengan biaya pembelian sekarang.
              
Investasi dalam Modal Sumber Daya Manusia
      Modal sumber daya manusia (human capital) adalah pengetahuan,ketrampilan dan pengalaman yang membuat seseorang menjadi lebih produktif dan oleh karenanya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi selama hidupnya. Untuk memutuskan investasi modal sumber daya manusia kita dapat menggunakan nilai bersih sekarang (NPV) yang diterapkan untuk mengambil keputusan investasi barang-barang fisik. Jika kita melanjutkan sekolah ke sekolah tinggi atau ke universitas, mengambil kuliah pasca sarjana, atau masuk dalam program spesialisasi tertentu, kita sedang melakukan Investasi Sumber Daya Manusia. Besar kemungkinan bahwa apa yang kita investasikan sekarang yaitu dan upaya bagi modal sumber daya kita menghasilkan keuntungan dalam bentuk lebih tingginya penghasilan bagi pekerjaan kita di masa yang akan datang.
Keputusan Produksi Antar Waktu-Sumber Daya yang Dapat Habis
   Keputusan produksi sering mempunyai aspek “antar waktu” (intertemporal) produksi sekarang mempengaruhi penjualan atau biaya pada masa mendatang. Kurva belajar, yang kita telah bahas dalam bab 7 adalah contoh tentang hal ini. Dengan berproduksi hari ini, perusahaan tersebut memperoleh pengalaman yang menurunkan biaya pada masa mendatang. Dalam hal ini, produksi sekarang sebagian adalah investasi untuk pengurangan pada masa mendatang, dan nilai dari semua ini harus diperhitungkan pada saat membandingkan biaya dan keuntungan.

    Keputusan Produksi Produsen Sumber Daya Individual
Andaikanlah paman Anda yang kaya membeli sumur minyak. Sumur itu berisi 1.000 barel minyak yag dapat diproduksi dengan biaya rata-rata dan biaya marjnal yang tetap sebesar  $10 per barel. Apakah anda harus memproduksi semua minyak tersebut sekarang, atau apakah anda harus menghematnya untuk masa mendatang?[1]  anda mungkin berpendapat bahwa jawabannya tergantung pada laba yang anda peroleh jika anda mengambil minyak itu dari dalam tanah. Bagaimanapun, mengapa tidak mengmbl minyak tersebut jika harganya lebih tinggi daripada biaya penyedotannya? Namun, hal ini mengabaikan biaya kesempatan menghabiskan seluruh minyak tersebut sekarang sehingga tidak tersedia lagi pada masa mendatang.
Dengan demikian, jawaban yang tepat tidak tergantung pada labasekrang tetapi pada seberapa cepatnya anda memperkirakan harga minyak akan naik. Minyak dalam tanah adalah bagaikan uang di bank; anda seharusnya hanya membiarkannya di dalam tanah jiak pengmbalian yang diperoleh dari sana sekurang-kurangnya sama tingginya dengan tingkat suku bunga pasar. Jadi jika anda memperkiraka harga minyak konstan  atau naik sangat lambat, akan anda akan lebih beruntung menyedot dan menjual semuanya sekarang dan mengivestasikan hasilnya. Tetapi, jika anda memperkirakan akan naik cepat, anda seharusnya membiarkan  minyak itu tetap dalam tanah.




Dalam gambar (a) harganya dipelihatkan naik seiring dengan waktu. Unit-unit sumber dalam tanah harus menghasilkan pengembalian yang setara dengan pengmebalian asset-aset lainnya. Kaerna itu, pada pasar yang bersaing, harga dikurangi biaya produksi marjinal akan naik pada tingkat suku bunga. Bagian (b) menunjukan gerakan naik kuva permintaan tersebut ketika harga naik.

Biaya Pengguna
Pasar yang bersaing untuk untuk sumber daya yang dapat habis, harga melampaui biaya marjinal ( dan perbedaaan antara harga dan biaya marjinal meningkat lama-kelamaan). Ketika kita sudah mengetahui bahwa total  biaya marjinal untuk memproduksi suatu sumber daya yang dapat habis ternyata lebih besar daripada biaya marjinal untuk mengambilnya dari dalam tanah. Ada biaya kesempatan tambahan karena tindakan memproduksi dan menjual satu unit sekarang menyebabkan tidak tersedia lagi untuk diproduksi dan dijual pada masa mendatang. Biaya kesempatan ini disebut dengan Biaya Produksi Pengguna (user cost of Production). Biaya pengguna adalah selisih antara harga dan biaya produksi marjinal. Biaya ini akan naika lama-kelamaan karena, setelah sumber daya dalam tanah akhirnya makin langka, biaya kesempatan untuk menghabiskan unit lainnya menjadi lebih tinggi.
                                                                                                                                 
Bagaimana Tingkat Suku Bunga di Tentukan
            Tingka suku bunga adalah harga yang di bayar peminjam kepada pemberi pinjaman untuk pemakaian dana mereka. Sama seperti setiap harga pasar, tingka suku bunga di tentukan oleh penawaran dan permintaandalam hal ini, penawaaran dan permintaan untuk dana yang dapat di pinjamkan.
            Penawaran dana yang dapat dipinjamkan, berasal dari rumah tangga yang ingin menabung sebaggian dari pendapatannya untuk di konsumsi lebih banyak pada masa mendatang ( atau memberikan warisan kepada ahli waris mereka ).
            Permintaan dana yang dipinjamkan mempunyai dua komponen. Pertama, beberapa rumah tangga ingin mengkonsumsi lebih banyak dari pada pendapatan mereka sekarang, baik karena pendapatan mereka sekarang adalah rendah, tetapi di perkirakan akan tumbuh, maupun karena mereka ingin melakukan pembelian sesuatu yang besar ( misalnya rumah )yang harus dilunasi dari pendapatan masa mendatang.

Berbagai Jenis Suku Bunga
*      Suku Bunga Obligasi Pemerintah Jangka Pendek ( Treasury Bill Rate). Obligasi pemerintah jangka pendek adalah obligasi berjangka satu tahun atau kurang yang diterbitkan pemerintah. Obligasi ini adalah ‘ obligasi Diskonto ‘ ( Discoun bond ) murni maksudnya, obligasi ini tidak melakukan pembayaran kupon tetapi dijual dengan harga yang lebih rendah dari pada nilai tebusannya pada saat jatuh tempo.
*      Suku Bunga Obligasi Pemeritah Jangka Panjang ( Treasury Bond Rate ) adalah obligasi dengan jangka waktyu yang lebih lama yang di terbitkan pemerintah selama lebih dari satu tahun dan biasanya selama 10 hingga 30 tahun. Suku bunganya berfariasi, bergantung pada jatuh tempo obligasi tersebut.
*      Tingkat Diskonto ( Discount Rate ) bank-bank komersial kadang-kadang meminjam uang untuk jangka pendek dari federal reserve. Pinjaman ini disebut diskonto, dan suku bunga yang dikenakan federal reserve keapada mereka adalah suku bunga diskonto.
*      Tingkat Dana Federal ( Federal Funds Rate ) adalah tingkat bunga yang akan diberlakukan oleh perbankkan satu sama lain untuk pinjaman singkat ( Overnight loan ) pada dana-dana federal.
*      Suku Bunga Surat Beharga komersial ( Commercial Paper Rate ). Suku bunga surat beharga komersial mengacu pada obligasi diskonto jangka pendek ( 6 bulan atau kurang ) yang diterbitkan oleh peminjan korporat ( swasta ) yang bermutu tunggi.  Karena surat beharga hanyalah sedikit lebih berisiko dari pada obligasi pemerintah, suku bunga surat beharga ini biasanya kurang dari  1 % lebih tinggi dari pada suku bunga obligasi pemerintah.
*      Suku Bunga Utama ( Prime Rate ) adalah suku bunga ( kadang-kadang disebut juga suku bunga rujukan reverence rate ) yang ditetapkan bank-bank besar sebagai titik acuan untuk pinjaman jangka pendek bagi peminjam corporat terbesarnya.
*      Suku Bunga Obligasi swasta ( Corporate Bond Rate ) Koran-koran dan terbitan-terbitan pemerintah melaporkan hasil tahunan rata-rata obligasi swasta jangka panjang ( biasanya 20 tahun ) dalam kategori resiko yang berbeda beda ( misalnya peringkat tinggi , peringkat medium, dll) . hasil rata-rata ini menunjukan berapa besar yang dibayarkan perusahaan untuk hutang jangka panjang. Namun hasil obligasi corporat dapat sangat bebeda-beda, bergantung pada kekuatan keuangan perusahaan tersebut dan waktu jatuh tempo obligasi tersebut.



[1] Untuk kebanyakan sumur minyak yang riil, biaya marjinal dan biaya rata-rata tidak tetap, dan akan sangat mahal untuk menyedot minyak tersebut dalam waktu singkat.

Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah


Kegagalan pasar terjadi apabila mekanisme pasar tidak dapat berfungsi secara efisien dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini, mekanisme akan menyebabkan barang yang dihasilkan memnjadi terlalu banyak atau terlalu sedikit dan dalam hal yang sangat ekstrim kegagalan pasar akan menyebabkan pasar terjadi sehingga barang dan jasa tertentu tidak dihasilkan pasar tersebut. Esensi timbulnya kegagalan pasar timbul karena masyarakat tidak bertindak secara kooperatif, sebab perilaku kooperatiflah yang akan menyebabkan terjadinya kondisi Pareto Optimum.
Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara efisien.
Kegagalan pasar terjadi karena adanya factor-faktor di bawah ini, yaitu:
1.     Adanya Common Goods
2.      Adanya unsure ketidaksempurnaan pasar
3.      Adanya barang public
4.      Adanya eksternalitas
5.      Adanya pasar tidak penuh (incomplete market)
6.      Adanya kegagalan inforamasi
7.      Unemployment
8.      Adanya ketidakpastian

Barang Bersama (common goods)
Dasar adanya system pasar persaingan adalah adanya hak pemilikan (property rights) yang memberikan hak pemilikan kepada setiap individu atas suatu barang sehingga ia dapat mengecualikan orang lain untuk memanfaatkan barang tersebut.
Untuk beberapa jenis barang, hak pemilikan tidak dapat diberikan kepada satu individu melainkan diberikan kepada sekelompok masyarakat, misalnya saja sebidanag padang rumput milik desa, dan sebagainya. Oleh karena manfaat dari barang-barang di atas tidak hanya dirasakan oleh satu insividu saja, maka tidak seorangpun yang dapat menjual. Dalam situasi ini, maka Hume menyatakan akan timbul apa yang disebut dengan tragedy kebersamaan ( tragedy of commons). Hume memberikan contoh sebidang tanha gembalaan yang dimiliki sekelompok orang yang dapat dimanfaat oleh anggota kelompok tersebut untuk menggembalakan ternaknya, akan tetapi tidak seorangpun secara individual dapat menjual hak kepemilikannya sehingga tidak ada pasar untuk tanah tersebut. Oleh karena setiap orang dapat menggembalakan tenaknya maka setiap orang akan cenderung menggunakan tanah tersebut secara berlebihan ( over used) sehingga tanah tersebut akan menjadi tandus dengan cepat. Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa dalam hal kekayaan yang diliki bersama maka perilaku yang optimal bagi setiap individu merupakan tindakan yang optimal dipandang dari segi kelompok. Masalah yang timbul dalam kasus kekayaan bersama karena ada dua factor, yaitu indivisibility dan jumlah kelompok masyarakat. Apabila jumlah anggota kelompok hanya dua orang, maka diantara kedau orang tersebut akan dibuat suatu perjanjian yang menagtur penggunaan kekayaan tersebut secara optimal tetapi apabila anggota kelompok semakin banyak maka biaya untuk memperoleh persetujuan menjadi semakin besar dan mahal.
Dalam hal kekayaan bersama (common property), apabila seseorang yang merasakan manfaat padang penggembalaan tersebut, berarti orang lain juga akan menerima manfaat tanpa harus ikut menanggung biayanya yang disebut dengan free riders. Free riders adalah suatu sikap yan tidak menyatakan dengan sebenarnya manfaat suatu barang atau jasa dengan maksud agar ia dapat memanfaatkan barang tersebut tanpa harus membayarnya atau ikut menanggung biaya pengadaan barang atau jasa tersebut. 
Dalam hal contoh di atas, menurut David Hume, maka pemerintahlah yang harus melakukan pengaturan atas penggunaan padang penggembalaan di atas. Jadi, peranan pemerintah adalah mengalokasikan penggunaan padang penggembalaan agar tercapai kepuasaan bersama yang optimal ( Pareto Optimal) dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.  Pengaturan yang dilakukan oleh pemerintah tentu saja membutuhkan biaya, dan karena itu maka pemerintah harus juga menetapkan sistem pembayaran yang sifatnya dipaksakan karena jelas setiap individu tidak bersedia untuk menanggung biaya pengaturan di atas. Sistem pembayaran paksaan tersebut adalah yang umumnya disebut dengan pajak.
Adanya Unsur Ketidaksempurnaan Pasar
Pada pasar persaingan sempuran maka setiap produsen maupun konsumen merupakan satu unit yang sangat kecil sehingga baik konsumen maupun produsen secara individual tidak akan dapat mempengaruhi harga dengan cara menambah atau mengurang barang yang dijual ayau barang yang dibeli.
Diagram 1 menunjukan kurva biaya marjinal (MC=Marginal Cost), kurva penerimaan (MR=Marginal Revenue) dan kurva penerimaan rata-rata (AR=Average Revenue) pada suatu pasar persaingan sempurna.produsen yang melaksanakan prinsip keuntungan yang maksimum akan menghsilkan barang X pada tingkat produksi dimana MC=MR, yaitu pada tingkat produksi OX1. Pada tingkat produksi sebesar X2 biaya marjinal sebesar BX2 sedangkan penerimaan marjinal sebesar AX2. Jadi dengan memproduksi X2 maka produsen memperoleh keuntungan AB sehingga tindakan yang logis bagi produsen adalah menaikkan jumlah barang yang dihasilkan. Sebaliknya, pada tingkat produksi OX3 biaya marjinal sebesar CX3 lebih besar daripada penerimaan marjinal DX3 sehingga produksi X3 menimbulkan kerugian bagi produsen dan tindakan yang logis diambil adalah mengurangi produksinya. Jadi tingkat produksi OX1 adalah yang optimal karen pada produksi X1 biaya marjinal sama dengan penerimaan marjinal.
Pada tingkat produksi OX1 tersebut alokasi sumber ekonomi tercapai secara efisien. Pada titik E, MC=P0 yang berarti produsen menetapkan harga sesuai dengan tambahan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit terakhir (MC). Harga yang terjadi (P0)  digunakan seluruhnya untuk membayar factor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan X1. Sebaliknya, konsumen bersedia membayara sesuai dengan yang ditunjukkan oleh kurva permintaan, yaitu sebesar P0 per unit barang (AR=P0).
P
 


     O                                X2               X1    X3                   Jumlah Barang X
 
B
 
C
 
A              E
 
P0
 
P
 
MR, AR
 







                                                        
Pasar Persaingan Sempurna
Pada tingkat harga P0 konsumen bersedia membayar harga tersebut untuk membeli barang X1. Jadi, di sini ju7mlah barang yang diminta produsen sama dengan harga yang mau dibayar oleh konsumen. Karena itu, kondisi alokasi sumber ekonomi yang efisien terjadi apabila MC = AR = P. Pada pasar persaingan sempurna, keinginan konsumen dan produsen selaras pada jumlah brang sebanyak OX1.
            Pada pasar monopoli, produsen yang mempunyai prinsip keuntungan yang maksimal akan mengahsilkan barang X sebanyak OX1, yaitu tingkat produksi di mana MC=MR, pada gambar di bawah ini produksi sebesar OX1 tersebut, harga yang dipungut sebesar OP1, sedangkan biaya yang diperlukan untuk menghasilkan output X1 hanya sebesar CX1 yang berarti produsen memperoleh keutungan monopolis.
         Harga




C
 
B
 
O
 
A
 
MR
 
AC
 
AR
 
MC
 
O                                                                      X1     X2                           X
 
        P2
 
      P2
 
      P1
 


Pasar Monopoli
            Efisiensi Penggunaan Sumber  ekonomi dan produksi tercapai pada titik B yaitu pada tingkat produksi OX2 dan harga OP2. Pada titik B tersebut konsumen bersedia membayar harga barang sebesar Rp BX2 atau sebesar Rp OP2 dan biaya yang diperlukan produsen untuk menghasilkan tambahan barang terakhir (MC) juga sebesar Rp OP2.

Monopoli Alamiah
            Ada beberapa jenis barang yang hanya dapt diproduksikan oleh satu produsen saja. Betapa pun pemerintah berusaha untuk menghapus monopoli pada produksi satu industri, akan tetapi persaingan di antara produsen yang ada akan menyebabkan hanya satu produsen saja yang mampu bertahan.

Harga
 


   MC



 
 
   AC



 
 
   A



 
 
   B



 
 
   P0



 
 
   P1



 
 
   P3



 
 
   P2



 
 
     O                   X2                                   MR X3                                  X1               AR
 











  








   Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa permintaan akan barang X sangat kecil, sehingga kurva permintaan (AR) memotong kurva biaya rata-rata (AR) pada bagian yang menurun. Apabila produsen berproduksi pada tingkat produksi yang oleh masyarakat dianggap efisien, yaitu pasa MC=AR produsen akan menghasilkan OX1 unit barang, dan menjula barng X dengan harga OP0. Tetapi pada tingkat produksi OX1 produsen akan rugi sehingga tingkat produksi OX1 tidak dapat berlangsung dalm waktu yang lama atau dalam jangka panjang. Pada OX1, penerimaan total sebesar OX1AP0 sedangkan pengeluran total sebesar OX1BX1. Sehingga terdapat kerugian sebesar BAP0P1. Apabila barang tersebut harus diproduksikan sebanyak OX1 unit, maka tidak akan ada seorang produsen pun yang mau menghasilkannya. Oleh karena itu pemerintah harus campur tangan yang dapt diwujudkan dalm beberapa bentuk. Campur tangan pemerintah dapat dengan cara memproduksikan barang tersebut oleh pemerintah, atau produksi barang X dapat diserahkan kepada pihak swasta dengan memberikan ganti rugi sebesar POABP1, sehingga produsen swasta tidak menderita rugi karena besarnya subsidi tersebut memnyebabkan penerimaan total sama dengan pengeluaran total (TR=TC).
Barang Publik
Beberapa jenis barang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, akan tetapi tidak seorangpun yang bersedia menghasilkannya atau mungkin dihasilkan oleh pihak swasta akan tetapi dalam jumlah yang terbatas, misalnya pertahanan, peradilan, dan sebagainya. Jenis barang tersebut dinamakan barang public murni yang mempunyai dua karakteristik utama, yaitu penggunaannyan tidak bersaingan (nonrivalry) dan tidak dapat diterapkan prinsip pengecualian (non excludabilty).oleh karena oihak swata tidak mau menghasilkan barang public murni, maka pemerintahlah yang harus menghasilkannya agar kesejahteraan seluruh masyarakat dapat ditingkatkan.
Eksternalitas
Masalah lain yang menyebabkan kegagalan pasar dalam mengalokasikan factor-faktor produksi secara efisiem adalah adanya apa yang disebut dampak sampingan atau eksternalitas. Eksternalitas timbul karena tindakan konsumsi atau produksi dari satu pihak mempunyai pengaruh terhadap pihak yang lain dan tidak ada kompensasi yang dibayar oleh pihak yang menyebabkan atau kompensasi yang diterima oleh pihak  yang terkena dampak tersebut. Jadi dua syarat terjadinya eksternalitas, yaitu:
1.      Adanya pengaruh dari suatu tindakan, dan
2.      Tidak adanya kompensasi yang dibayarkan atau diterima
Dalam perekonomian terdapat empat kemungkinan eksternalitas, yaitu:
1.      Konsumen-konsumen, yaitu tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas bagi konsumen lain, misalnya contoh permainan piano.
2.      Konsumen-produsen, yaitu tindakan seorang konsumen yang menimbulkan eksternalitas (positif atau negative) terhadap produsen, misalnya olahraga yang dilakukan buruh menyebabkan mereka menjadi sehat sehingga produktivitas meningkat dan  menguntungkan produsen.
3.      Produsen-konsumen, contohnya adalah pabrik yang menyebabkan polusi sungai sehingga mengganggu penduduk yang menggunakan air sungai tersebut.
4.      Produsen-produsen, contohnya adalah seperti dikemukakan di atas, di mana sebuah pabrik yang menimbulakan polusi air mengakibatkan kenaikan biaya produksi perusahaan lain yang mengunakan air sebagai salah satu faktor produksi.
Adanya Pasar Tidak Lengkap (Incomplete Market)
Adanya Kegagalan Informasi
Pada beberapa kasus masyarakat sangat membutuhkan informasi yang tidak dapat disediakan oleh swasta, misalnya saja prakiraan cuaca. Para petani, pelaut sangat membutuhkan informasi mengenai prakiraan cuaca. Dalam hal ini, maka pemerintah harus menyediakan informasi cuaca yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Kegagalan Pemerintah (Government Failures)
Adanya kegagalan pasar merupakan salah satu sebab mengapa pemerintah harus turun tangan dalam perekonomian agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai secara optimal. Walaupun demikian, tidak selamanya campur tangan pemerintah menyebabkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, bahkan secara sistematis senantiasa terjadi kegagalan pemerintah (goverrnent failures). Ini disebabkan karena pemerintah melaksanakan fungsi alokasi tidak dengan cara yang efisien. Ketidakefisienan pemerintah disebabkan karena 4 hal, yaitu: informasi yang terbatas; pengawasan yang terbatas atas reaksi pihak swasta; pengawasan yang terbatas atas perilaku birokrat; hambatan dalam proses politik.
1.      Informasi yang terbatas
2.      Pengawasan yang terbatas atas reaksi swasta
3.      Pengawasan terbatas atas perilaku birokrat
4.      Hambatan dalam proses politik
 Analisis Ekonomi Mengenai Birokrasi
Pemerintah mempunyai peranan yang sangat besar dalam pencapaian alokas\i sumber ekonomi yang efisien. Akan tetapi, birokrat yang tersiri dari banyak organ pemerintah tidaklah melaksanakan fumgsi pemerintah tanpa mempetanyai kebijakan pemerintah sebagaimana dikemukakan oleh Weber. Pandangan Weber ini dimodifikasi oleh Niskanen yang menyatakan bahwa birokrat, sebagaimana dengan orang lain, adalah pihak yang memaksimumkan kepuasannya, yaitu gaji, jumlah karyawannya, reputasi dan status sosialnya. Karena fungsi utilitas birokrat berkaitan dengan besarnya anggaran, maka seorang birokrat yang berusaha mencapai kepuasan yang maksimum berarti pula ia merupakan orang yang memaksimumkan anggaran pemerintah. Karena seorang birokrat bukanlah seorang yang netral terhadap proses pembuatan anggaran pemerintah. Oleh karena itu, birokrat cenderung akan menghasilkan barang atau jasa yang yang lebih besar dari[ada yang seharusnya, sehingga terjadi inefisiensi dalam penggunaan sumber ekonomi oleh pemerintah.
Kritik terhadap teori perilaku birokrat yang yang cenderung mengajukan dana/anggaran yang lebih besar daripada tigkat peoduksi output yang secara sosial adalah optimal (socially optimal), datang dari beberapa ekonom, diantaranya Jackson yang berpendapat bahwa fungsi utilitas birokrat tidaklah sekedar memaksimumkan anggaran, tetapi lebih komplekss terahadap itu. Birokrat juga mempunyai kepuasan dalam melayani masryakat atau melaksanakn tugas bagi kepentingan umum.